Expert Article Prita Ghozie: Menjawab Tantangan Finansial Pengusaha UMKM Perempuan

Tidak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi dunia yang mengguncang seluruh negara membuat perempuan ikut andil mencari uang dengan berdagang dan menjadi pengusaha. Pada dasarnya, apabila perempuan bisa berdaya di bidang yang disukai, maka potensi penghasilan rumah tangga bisa meningkat. Hasil positifnya, berbagai tujuan keuangan keluarga lebih mudah untuk terwujud.

Perempuan mulai berperan saling membantu meningkatkan kesejahteraan keuangan rumah tangga. Beruntung di era industri 4.0 ini, kemajuan teknologi semakin memudahkan para perempuan untuk bisa berdaya dan berkarya. Peran perempuan di era ekonomi digital sangat besar, terbukti dari pesatnya pertumbuhan pengusaha perempuan pada 3 (tiga) tahun terakhir, booming bisnis e-commerce melalui berbagai start up. Data Bank Indonesia pada tahun 2018 menyatakan bahwa perempuan mengelola 60% dari total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Bahkan, melalui UMKM perempuan berkontribusi sebanyak 60% terhadap Produk Domestik Bruto.

Sayangnya, masih cukup banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan yang berniat terjun ke dunia UMKM. Pertama, keraguan untuk memulai usaha. Perempuan memang memiliki kecenderungan menghindari risiko dibanding para pria, sehingga rasa takut gagal menghambatnya untuk memulai suatu usaha. Hal ini bisa diatasi dengan banyak bergaul di komunitas pengusaha perempuan, rajin ikut acara yang memberikan inspirasi positif dan lainnya.

Kedua, kesulitan untuk membagi peran ganda. Perempuan yang sudah berkeluarga umumnya merasa tidak sanggup membagi waktu untuk peran sebagai istri, ibu, serta pengusaha UMKM. Padahal, perempuan itu jagonya multi-tasking, sehingga jika terus dilatih maka kemampuan menghadapi masalah menjadi kekuatannya.

Ketiga, kurangnya pengetahuan perempuan dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Saat usaha mulai berjalan, maka ilmu pemasaran, pengembangan usaha, manajemen operasi dan keuangan sedikit banyak juga harus dikuasai. Hal ini menjadi tantangan besar bagi perempuan yang merintis usahanya sendirian, bahkan berperan ganda dari mulai tukang produksi, pemasaran, logistik, hingga penagihan dan keuangan. Bahasanya jadi CEO alias Chief Everything Officer. Sebaiknya, saat usaha mulai naik, mencari mitra atau karyawan menjadi opsi yang patut dipertimbangkan.

Keempat, kesulitan mengakses pilihan modal yang tersedia. Modal adalah darah yang dibutuhkan dalam suatu usaha. Tanpa kecukupan modal, maka usaha sulit untuk berkembang Itu sebabnya akses finansial yang cepat, mudah, dan transparan adalah hal utama bagi para pengusaha UMKM perempuan.

Dengan hadir layanan finansial berbasis teknologi seperti Investree, maka fasilitas pinjaman dapat dengan mudah diakses secara online oleh para pengusaha UMKM perempuan. Pinjaman modal berbasis peer-to-peer (P2P) atau marketplace lending ini didanai oleh ribuan pendana yang tergabung di Investree sebagai Lender. Sehingga, dengan bantuan pinjaman tersebut setiap pengusaha UMKM perempuan dapat memulai bahkan semakin mengembangkan bisnisnya.

Bagi pengusaha pemula maupun yang sudah lama beroperasi, sekarang Anda dapat memanfaatkan fasilitas percepatan persetujuan pembiayaan “CRING! Cepat dan RINGkas” untuk produk Invoice Financing Syariah. Tak ada lagi yang membatasi pelaku UKM, termasuk perempuan dalam mendapatkan pembiayaan modal usaha karena fasilitas CRING! di Investree prosesnya cepat dan cukup melampirkan rekening koran usaha selama 3 (tiga) bulan terakhir. Lebih jelasnya lagi untuk syarat dan ketentuan bisa dilihat di sini.

Berbeda dengan jenis pinjaman lain, program CRING! ditujukan untuk usaha yang telah mendapatkan invoice dari pelanggannya, namun membutuhkan bantuan modal untuk memenuhi kebutuhan proyeknya. Nominal pinjaman mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 750 juta per pembiayaan, sehingga cocok untuk kebutuhan UMKM. Pinjaman ini sangat kompetitif, namun hanya berlaku hingga periode 31 Desember 2019.

Tips terakhir bagi pengusaha UMKM perempuan agar menghitung kebutuhan pembiayaan usaha dengan cermat, agar sesuai dengan kebutuhan saat ini. Sifat pinjaman adalah jangka pendek dan ditujukan untuk pengembangan usaha yang memiliki kepastian. Semoga program ini bisa membantu memajukan usaha banyak perempuan di Indonesia. Live a beautiful life!